Pembuatan Produk Makanan Khas
August 14, 2015
Add Comment
Pembuatan Produk Makanan Khas Daerah Sumatra
Kekayaan budaya Indonesia tidak ada satupun yang tidak mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang sangat heterogen baik dari segi budaya, makanan khas tiap daerah. Seperti halnya dengan makanan khas daerah sumatera diantaranya; Rendang merupakan salah satu contoh
makanan khas daerah Sumatra yang banyak digemari oleh konsumen lokal, maupun
internasional. Berikut ini adalah bahan-bahan, alat, dan proses pembuatan
rendang.
1. Bahan yang Digunakan pada Pembuatan Rendang
Sebelum melakukan pembuatan rendang,
diperlukan langkah untuk menentukan atau memilih bahan yang akan digunakan.
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan rendang adalah daging. Daging
merupakan produk pangan yang berasal dari hewan.
Pembuatan rendang umumnya menggunakan
daging sapi bagian bahu. Kualitas daging dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
pada waktu hewan masih hidup maupun setelah dipotong. Faktor penentu kualitas
daging pada waktu hewan hidup adalah cara pemeliharaan yang meliputi: pemberian
pakan, tata laksana pemeliharaan, dan perawatan kesehatan. Kualitas daging juga
dipengaruhi oleh pengeluaran darah pada waktu hewan dipotong dan kontaminasi
sesudah hewan dipotong.
Kriteria
yang dipakai sebagai pedoman untuk menentukan kualitas daging yang layak
konsumsi adalah seperti berikut.
a. Keempukan daging
ditentukan oleh kandungan jaringan ikat. Makin tua usia hewan, susunan jaringan
ikat makin banyak sehingga daging yang dihasilkan makin liat.
b.
Kandungan lemak adalah lemak yang terdapat di antara serabut otot. Lemak
berfungsi sebagai pembungkus otot dan mempertahankan keutuhan daging pada waktu
dipanaskan. Lemak berpengaruh terhadap cita rasa.
c. Daging berkualitas baik
mempunyai rasa gurih dan aroma yang sedap.
d.
Kelembaban: secara normal, daging mempunyai permukaaan yang relatif kering
sehingga dapat menahan pertumbuhan mikroorganisme dari luar. Dengan demikian,
kelembaban memengaruhi daya simpan daging tersebut. Kriteria daging yang tidak
baik, bau dan rasa tidak
normal
akan segera tercium sesudah hewan dipotong.
Hal
tersebut dapat disebabkan oleh adanya kelainan sebagai berikut.
a.
Hewan sakit terutama yang menderita radang bersifat akut pada organ dalam yang
akan menghasilkan daging berbau seperti mentega tengik.
b.
Hewan dalam pengobatan terutama dengan pengobatan antibiotik akan menghasilkan
daging yang berbau obat-obatan.
c.
Warna daging tidak normal, tidak selalu membahayakan kesehatan, namun akan
mengurangi selera konsumen.
d.
Konsistensi daging tidak normal yang ditandai kekenyalan daging rendah, dapat
mengindikasikan daging tidak sehat.
e.
Daging busuk, pembusukan dapat terjadi karena penanganan yang kurang baik pada
waktu pendinginan sehingga aktivitas bakteri pembusuk meningkat, sehingga
terjadi proses pemecahan protein oleh enzim-enzim dalam daging yang
menghasilkan amoniak dan asam sulfat.
Bahan tambahan dalam
pembuatan rendang antara lain sebagai berikut.
a. Kelapa, terdiri atas
kelapa parut, santan kental, dan santan encer. Kelapa yang digunakan kelapa tua
dan segar.
b.
Bumbu, terdiri atas bawang merah, bawang putih, cabai merah, ketumbar, kemiri,
jahe, garam, gula pasir, sereh, lengkuas, dan daun kunyit. Bumbu bumbu ini
berguna untuk pengental, penambah cita rasa dan aroma. Adapun syarat terpenting
dalam memilih bahan tambahan ialah berkualitas dan segar.
2. Alat - Alat Pembuatan Makanan Khas Daerah
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan
rending adalah seperti berikut.
a. Pisau, untuk memotong
b. Talenan, sebagai atas
untuk memotong
c. Parutan, untuk memarut
kelapa
d. Ulekan/ blender, untuk
menghaluskan bumbu
e. Kompor, untuk memasak
bahan
f. Penggorengan, sebagai
wadah untuk memasak
g. Gelas ukur, digunakan
untuk mengukur volume santan
Tugas Individu
(1) •
Temukan bahan nabati/hewani pada daerahmu yang dapat digunakan sebagai makanan
khas daerah berdasarkan observasi dan
studi pustaka!
(2) •
Buatlah laporan dalam bentuk portofolio!
3. Proses Pembuatan Rendang
Berikut merupakan proses pembuatan
rendang :
a. Persiapkan alat dan
bahan.
b. Pilih daging yang
bertekstur dan berserat halus.
c. Potong melawan serat
dengan tebal 2 cm.
d. Masukkan bumbu dan
daging ke dalam santan cair. Masak sambil diaduk sampai empuk dan kuah kental.
4. Keselamatan Kesehatan Kerja pada Saat
Proses Pembuatan Rendang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada
dunia usaha dan dunia industri harus diperhatikan dengan saksama oleh semua
tenaga kerja dalam lingkup kerjanya. Pelaksanaan K3 merupakan salah satu bentuk
upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari
pencemaran lingkungan sehingga dapat mengurangi kecelakaan dalam kerja dan
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menjaga keamanan kerja di dapur antara lain peralatan listrik harus dalam
kondisi baik. Letaknya tidak dekat dengan air, penerangan ruangan cukup, dan
lantai tidak licin.
Menghindari bahaya kerja di dapur, kita
harus memperhatikan hal-hal berikut.
a. Upayakan semua pisau
tajam. Pisau yang tajam lebih aman dan tidak membutuhkan tenaga untuk menekan dan
menghindari meleset pada waktu memotong.
b. Pakailah talenan pada
saat memotong, jangan memakai lapisan meja metal.
c. Pakailah serbet sebagai
alas talenan supaya tidak licin.
e.
Santan kental dituang. Masak di atas api kecil sambil diaduk sampai meresap dan
berminyak.
f. Rendang siap disajikan
dan dikemas.
d. Pakailah pisau hanya
untuk memotong, jangan untuk membuka kaleng/botol atau lainnya.
e.
Jangan mencoba menangkap pisau yang jatuh saat dipakai, hindari dengan badan ke
belakang, biarkan pisau jatuh.
f.
Jangan meletakkan pisau di cucian dalam air karena tidak kelihatan, sedangkan
pisaunya tajam.
g. Cucilah pisau setelah
dipakai dengan hati-hati, bagian tajam dijauhkan dari badan.
h.
Letakkan pisau di tempat aman selama tidak dipakai.
i.
Membawa pisau harus hati-hati, bagian tajam menghadap ke bawah, jangan
mengayunkan tangan.
j.
Setelah selesai menggunakan alat, bersihkan dan kembalikan ke tempat semula
dengan rapi dan bersih.
Peralatan K3 dalam pembuatan makanan khas daerah
: Celemek
Penutup Kepala Sarung tangan
Tugas Kelompok
Observasi/Studi
Pustaka
Kunjungilah
rumah makan/cafe/gerai/tempat penjualan makanan
khas daerah di wilayahmu, cari info berikut :
a. Apa
makanan khas daerahmu yang terbuat dari bahan nabati /hewani, bagaimana
sejarah/asal usul makanan tersebut?
b.
Bahan apa yang diperlukan dan bagaimana memilih bahan yang baik untuk membuat
makanan daerah tersebut?
c. Alat
apa yang digunakan?
d.
Bagaimana proses pembuatannya?
e.
Apakah ada kriteria khusus pada orang yang membuat makanan khas daerah
tersebut?
f.
Bagaimana teknik memasarkannya?
g. Tips
pembuatan/hal khusus yang perlu diperhatikan saat membuat makanan khas daerah.
Jika
tidak memungkinkan observasi, carilah melalui studi pustaka. Buatlah laporan
observasi/studi pustaka secara menarik dan indah, dengan menggunakan komputer
jika ada, bersikaplah ramah, sopan, dan bekerja samalah dengan temanmu.
Presentasikan hasil observasi atau studi pustaka saat pembelajaran. Lihat LK 3.
Lembar Kerja 3(LK 3)
Kelompok
:.................................................................
Nama
anggota :………………………………………………
Kelas
:………………………………………………
Laporan
Observasi/ Study Pustaka
Nama makanan cepat saji daerahku :
.....................................................................................................
Sejarah/
asal usul makanan cepat saji tersebut:
...................................................................................................
...................................................................................................
...................................................................................................
Tahapan
Pembuatannya :
Bahan
-
-
-
Alat
-
-
-
Proses
Pembuatan (Gambar dan
Tuliskan
Prosesnya)
Catatan hal khusus : (Tips, Keselamatan Kerja,
dan lain-lain)
C. Penyajian dan Kemasan
Penyajian dan kemasan merupakan tahapan akhir dan
0 Response to "Pembuatan Produk Makanan Khas "
Post a Comment