Proses Penciptaan Daya Saing | prakaryakewirausahaan

Proses Penciptaan Daya Saing

STRATEGI KONSEPTUAL
Upaya-upaya konstruktif sangat diharapkan dalam membantu peningkatan kinerja Usaha Kecil dan Menengah (UKM) agar mampu bersaing dengan UKM dinegara ASEAN lain, karena UKM merupakan salah satu sektor usaha produksi dan jasa yang sangat penting keberadaanya dan diharapkan bagi masyarakat untuk menambah pendapatan rumah tangga,  jangan sampai sektor yang penting ini menjadi terganggu dengan keberadaan ASEAN Economic Community. Menurut pendapat beberapa ahli, antara lain Porter (1990), Romer (1990), Callon et al (1992) dalam Setiadi Umar (2008) menyatakan bahwa daya saing dan kemampuan untuk membuka pasar baru dalam menciptakan penawaran di pasar lokal dan global ditentukan oleh tingkat inovasi serta dalam kemampuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dalam mengelola sumber daya nya. Dengan menciptakan produk yang berdaya saing tinggi memungkinkan UKM untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, selain itu daya saing yang tinggi diharapkan dapat menarik minat konsumen di tingkat nasional hingga global untuk menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN yang akan diterapkna tahun 2015 mendatang. Daya saing pengusaha yang ada di Indonesia ternyata masih ketinggalan dibanding dengan  pengusaha Negara-negara ASEAN lain. Menurut World Economic Forum laporan daya saing global forum telah menerbitkan laporan daya saing Negara-negara ASEAN pada tahun 2012-2013, sebagai berikut :
Tabel Daya saing negara-negara ASEAN periode 2012-2013

Negara                                      Rangking Daya Saing
Indonesia                                                50
Malaysia                                                  25
Singapura                                                  2
Thailand                                                  38
Philipina                                                  65
Brunei                                                     28
Cambodia                                               85
Laos                                                         -
Myanmar                                                   -
Vietnam                                                   75
Sumber : Jurnal Kajian Lemhannas RI : 2013

       Di Indonesia masih sangat kurang UKM yang mampu bersaing dipasaran Asean kecuali Kota Malang. Makanya itu UKM di Indonesia sebagai pelaku usaha potensial harus terus bekerja keras meningkatkan daya saing agar mampu bersaing dan menghadapi Asean Economic Community. Strategi-strategi jitu perlu dan dibutuhkan untuk terus meningkatkan semua sektor industri yang dapat bersaing dengan Negara lain yang tergabung dalam ASEAN, selain meningkatkan daya saing, meningkatkan laju ekspor, dan membuat reformasi atau perombakan baru dalam mengelola UKM dan sektor industri yang lain yang perlu diterapkan dan dikembangkan di Indonesia. Pasar bebas ASEAN 2015 ini memudahkan pelaku UKM di Kota Malang untuk melakukan aktivitas ekspor maupun impor barang ke sembilan negara ASEAN lainnya, namun UKM kita harus mulai meningkatkan daya saing produk agar tak tergilas barang-barang impor dari negara tetangga, para pelaku UKM harus mulai berbenah diri untuk meningkatkan daya saing produk lokal   jelang pasar bebas 2015. Cara meningkatkan daya saing UKM Kota Malang jelang pasar bebas ASEAN 2015, antara lain:
Pertama
, konsisten menjaga kualitas produk. Menghadapi gempuran produk impor dari negara tetangga yang popularitasnya cukup diperhitungkan oleh kalangan masyarakat kita, UKM Kota Malang tak perlu “ciut nyali” sepanjang  tetap konsisten menjaga kualitas  produk yang mereka pasarkan. Melakukan pembuatan standar operasional prosedur (SOP) yang jelas dalam setiap proses produksi, agar barang-barang yang dipasarkan memiliki kualitas atau standar mutu yang terjamin serupa.
Kedua
, menambahkan daya saing UKM Kota Malang melalui  packaging  produk yang menarik. Sampai saat ini
 packaging  produk menjadi salah satu faktor pendorong bagi  para calon konsumen untuk melakukan transaksi pembelian. Karenanya selain menjaga kualitas  produk, hal lain yang perlu diperhatikan para pelaku UKM Kota Malang adalah mendesain  packaging  yang menarik, serta mencantumkan logo dan nama produk di setiap kemasan  produk.
Ketiga
, bersaing dari segi harga. Salah satu keunggulan produk China di pasar dunia yaitu harga jualnya terkenal lebih murah dibandingkan produk-produk dari negara lainnya. Langkahnya dengan mengupayakan biaya produksi seefisien mungkin agar harga jual  produk bisa lebih murah dibandingkan produk serupa di pasar bebas 2015.
Keempat
, menjaga loyalitas konsumen. Memiliki banyak pelanggan setia menjadi kunci utama kesuksesan UKM Kota Malang untuk menghadapi persaingan pasar  bebas ASEAN 2015. Ketika konsumen memiliki loyalitas yang cukup tinggi terhadap produk-produk yang dipasarkan, maka sebagai pelaku UKM tak perlu khawatir ditinggalkan konsumen ketika  produk-produk dari negara tetangga mulai berdatangan ke Indonesia. Untuk itu intensitas  pameran produk UKM Kota Malang di luar negeri terutama di Negara ASEAN perlu ditingkatkan.
     Momen AEC sejatinya bisa menjadi peluang besar untuk memperbesar sayap bisnis  pengusaha tanah air utamanya pengusaha skala UKM (Bappeda Jatim, 2014). Para pelaku ekonomi di dalam negeri bisa menjual barang atau produk mereka ke seluruh negara ASEAN dengan mudah. Tentu itu bisa dilakukan ketika pelaku usaha tanah air mampu membangun daya saingnya. Pemerintah dan BUMN dapat membantu lebih banyak mengikutsertakan UKM dalam pameran-pameran internasional. KADIN, melalui jaringan  perwakilan di berbagai Negara dapat mengefektifkan kegiatan kontak bisnis UKM Indonesia dengan para pengusaha di luar negeri.
STRATEGI OPERASIONAL

      AEC (ASEAN Economic Community) yang akan diselenggarakan pada tahun 2015 mendatang untuk sebagian Negara menjadi halangan dan hambatan tersendiri dalam  perekonomiannya. Dengan daya saing yang tinggi diharapkan semua anggota ASEAN mampu membenahi dan meningkatkan kualitas diri mereka dalam menghadapi persaingan lokal dan internasional yang akan segera diterapkan. Hal tersebut menjadi syarat bagi anggota ASEAN yang tergabung didalamnya dan hal itu sesuai dengan kesepakatan dan  perjanjian bersama. Salah satu syarat meningkatkan daya saing tinggi juga harus diterapkan oleh Indonesia. Banyak pihak yang beranggapan bahwa pengusaha Indonesia belum siap menghadapi pasar  persaingan ASEAN karena banyak UKM yang sebagian besar masih gagap teknologi dan kurang memiliki akses serta tidak dapat menguasai bahasa internasional untuk membuat kerjasama dengan usaha lain yang ada di luar negri. Sebagai salah satu sektor industri yang  banyak berkembang ditengah masyarakat dan banyak menyumbang pendapatan Negara serta penyerapan tenaga kerja yang besar, UKM dirasa dapat membantu Negara ini untuk  bersaing dengan Negara ASEAN yang lain. Pemerintah Indonesia menetapkan beberapa strategi nasional untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC), yaitu: 1.  Penguatan daya saing ekonomi  penguatan daya saing ekonomi ini menggunakan system MP3EI (Masterplan  percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia) 2.  Program ACI (Aku Cinta Indonesia) Program ini dijalankan untuk kampanye agar masyarakat mencintai produk buatan dalam negri dan mengurangi penggunaan produk dari luar negeri 3.  Penguatan sektor UMKM Sektor UMKM yang memberikan banyak keuntungan Negara karena banyak memberi   pendapatan Negara dan mengurangi angka kemiskinan serta pengangguran yang mampu menyerap tenaga kerja lebih banyak dari sektor industri ekonomi yang lain. 4.  Perbaikan infrastruktur Perbaikan jalan, penggunaan alat transportasi yang lebih modern, infrastruktur dalam mendukung kegiatan e-commerce dan lain sebagainya. 5.  Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Peningkatan ini dilakukan dengan memberikan pelatihan, pendidikan manajemen bagi sumber daya manusia pelaku usaha. 
       Keterlibatan perguruan tinggi dalam membantu  pemberdayaan entrepreneurship yang diharapkan dapat membantu pengembangan UKM melalui serangkaian kerja sama dan olah pikiran, ketrampilan dan inovasi yang kreatif dari mahasiswa perguruan tinggi tersebut sehingga akan didapat produk UKM yang bermutu dan menarik minat konsumen agar dapat bersaing di pasar global dan internasional.   Perguruan tinggi yang banyak berkerja sama dengan berbagai bank yang digunakan untuk memudahakan akses pembayaran dapat menjadi jalan untuk pelaku UKM kemudahan dalam mendapatkan bantuan dan tambahan modal dari bank tersebut. Dalam hal pemasaran diperlukan peningkatan teknologi pemasaran untuk mempermudah  pemesanan dan pengiriman barang dengan menggunakan bentuan teknologi
e-commerce
       Pelaku usaha menggunakan teknologi internet misal memasarkan produk dengan cara membuat blog dan situs di web sehingga pembeli dapat dengan mudah melihat contoh  barang, mengetahui dan apabila tertarik konsumen akan memesan barang tanpa harus  bertemu langsung dengan penjualnya. Meskipun untuk pengimplementasian e-commerce di Kota Malang bagi UKM masih harus menempuh jalan yang panjang. Pasalnya  pengembangan teknologi ini dibutuhkan kerja sama dari pemerintah, pelaku usaha,  perguruan tinggi, pengembang teknologi dan yang lainnya. Apabila sektor UKM Kota Malang masih ketinggalan dalam pemanfaatan teknologinya dikhawatirkan akan menjadi  penghambat dalam mengahdapi AEC karena Negara berkembang yang lain teknologi dalam pengolahan sektor industrinya sudah menggunakan aplikasi yang lebih canggih dan modern. 
     Untuk mengatasi masalah UKM tersebut dapat dilakukan dengan cara meningkatkan pengembangan jaringan, pengembangan sentra UKM dengan memanfaatkan teknologi yang berdaya guna tinggi dan hal yang penting adalah sosialisasi dini kepada para  pelaku usaha. Atau pelaku usaha dapat mengimplentasikan knowledge management dimana aplikasi iptek ini digunakan untuk membantu UKM mengembangkan usahanya. Dalam hal penyiapan calon pelaku UKM di Kota Malang. Setiap tahun terdapat ratusan mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Malang membuka usaha melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K). Tidak lanjut untuk pengembangan usahanya agar benar-benar menjadi pengusaha UKM yang tangguh dan berdaya saing  tinggi memerlukan penanganan dari pihak perbankan (melalui kredit usaha kecil),  perguruan tinggi (melalui program inkubator bisnis), dan BUMN (Melalui program PKBL dan CSR).
OPSI KEBIJAKAN
      Dari semua hal yang sudah di jabarkan, maka opsi kebijakan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 1.  Pemerintah Kota Malang lebih giat dalam program peningkatan Sumber Daya Manusia UKM dengan sosialisasi dan pemahaman tentang ASEAN Economic Community 2015, serta meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi melalui internet untuk meningkatkan daya saing UKM. 
2.  Pemerintah Kota Malang bekerjasama dengan BUMN melalui program PKBL (program kemitraan dan bina lingkungan) dan CSR (corporate social responsibility) dapat memperbanyak event pameran produk UKM terutama di Negara ASEAN untuk mengenalkan produk, meningkatkan jumlah konsumen di luar negeri dan menciptakan image bahwa produk UKM Kota Malang mempunyai keunikan dan keunggulan. 
3.  Pemerintah Kota Malang bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Malang dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) dapat meningkatkan kontak bisnis antara UKM Kota Malang dengan UKM di Negara ASEAN lain serta memanfaatkan Jaringan Perwakilan KADIN di Negara ASEAN untuk meningkatkan perdagangan antar UKM di negara-negara ASEAN. 
4.  Penyiapan calon pelaku usaha UKM yang berkualitas dan berdaya saing tinggi melalui  pendidikan entrepreneurship mulai dari pendidikan menengah hingga perguruan tinggi, memperbanyak program magang kewirausahaan, peningkatan kinerja inkubator bisnis. Semoga UKM di Indonesia umumnya dan khususnya UKM Kota Malang dapat bersaing dan terus meningkatkan daya saingnya yang tinggi agar UKM kita tidak diremehkan oleh  Negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Angky, Camaro. 2008. UKM Si Kecil Menggeliat di Tengah Badai. Malang: UMM Press. 
Bappeda Jatim. 2013. Daya Saing UMKM Menghadapi AEC 2015. Bappedajatimprov.co.id. Diakses 10 September 2014 Jabat, Kaban. 2014. Meningkatkan Daya Saing Ukm Jelang Pasar Bebas 2015. Bisnisukm.com. Diakses 10 September 2014 Kompas. Di Malang, Si Kecil Tumbuh Bersama... edisi 8 Juli 2014
 Umar, S. 2008. Implementasi Knowledge Management pada UMKM Indonesia untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM dalam Dunia Internasional. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 12, No. 

0 Response to "Proses Penciptaan Daya Saing | prakaryakewirausahaan "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel