Prakarya dan Kewirausahaan | ekonomiakuntansiid
September 20, 2015
2 Comments
A. Latar
Belakang
Kurikulum di
Indonesia dalam sejarahnya sudah mengalami beberapa kali perubahan, mulai dari
kurikulum tahun 1976, kurikulum 1994 yang berupa KBK, kurikulum 2006 KTSP, dan
sekarang Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini tentunya disesuaikan dengan
perkembangan dan tuntutan kebutuhan dalam kehidupan masyarakat ilmu Ipengetahuan,
sains, teknologi, sosial, seni, keterampilan/prakarya, dan bidang lainnya, serta
kebijakan pemerintah dalam pendidikan nasional. Perubahan perkembangan dan
tututan kebutuhan ini perlu diantisipasi kedalam kurikulum pendidikan. Oleh
karena itu, pemerintah evaluasi dan penyempurnaan agar tetap sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Para pengembang kurikulum menyesuaikan
kebijakan Pemerintah terhadap perkembangan tersebut Pada Tahun 2006, Pemerintah
Indonesia melalui Departemen Pendidikan Nasional mengeluarkan Permendiknas No.
22 tentang Standar Isi (SI), Permendiknas No. 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), dan Permendiknas No. 24 yang mengatur pelaksanaan Permendiknas mengenai
SI dan SKL tersebut. Implementasi Standar Isi mata pelajaran kewirausahaan
telah memasuki tahun keenam dan telah mendapat banyak masukan dari masyarakat,
baik dari para guru, pakar Keterampilan, akademisi di perguruan tinggi, dan
masyarakat umum, termasuk orang tua peserta didik yang menganggap bahwa
kurikulum mata pelajaran Kewirausahaan terlalu sulit untuk dipahami Mata
pelajaran Kewirausahaan dipandang sebagai mata pelajaran pilihan yang kurang
menarik, bahkan dianggap tidak penting dan dirasakan kurang bermanfaat bagi
perkembangan akademik. Pemahaman terhadap isi, makna, dan tujuan pelajaran
Kewirausahaan belum dipahami secara mendalam. Prinsip pembelajaran pun belum
memberi manfaat
bagi perkembangan kejiwaan peserta didik. Pelajaran Kewirausahaan ini bukan
merupakan pelajaran yang di UN-kan sehingga peserta didik beranggapan pelajaran
ini tidak begitu penting. Padahal Kewirausahaan ini merupakan pelajaran yang
penting karena peserta didik dapat mengeksplorasi dirinya menjadi
manusia-manusia Indonesia yang kreatif, inovatif dan mandiri. 2 Buku Guru Kelas
XI SMA/MA/SMK/MAK Pada Struktur Kurikulum 2013 ini, mata pelajaran
Kewirausahaan berubah nama menjadi Prakarya dan Kewirausahaan. Pada prinsipnya,
konten Prakarya dan Kewirausahaan sama dengan mata pelajaran Kewirausahaan yang
terdapat pada kurikulum sebelumnya. Hanya disini ada penambahan Prakarya dengan
memanfaatkan teknologi, kearifan lokal yang dapat mengangkat budaya bangsa.
Tujuan dari penambahan prakarya adalah untuk memberi sumbangan pengembangan
kreativitas sebagai sumber dari ‘industri kreatif’ yang sedang diangkat dalam
wacana pendidikan ‘karakter bangsa.Pembelajaran Prakarya khas daerah akan
memberi apresiasi tentang multikultural yaitu mengenal budaya suku bangsa
Indonesia. Pembelajaran prakarya khas daerah setempat disertai pemahaman terhadap
latar belakang penciptaan (budaya dan teknologi tepat guna)
akan memberi
makna pengembangan pendidikan multikultural. Oleh karenanya, mata pelajaran
Prakarya digabungkan dengan kewirausahaan masuk dalam konstelasi ‘kurikulum
pendidikan Indonesia’ yang secara umum diharapkan memberi sumbangan kepada pembentukan
karakter yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia. Guru dan pengelola sekolah sebagai fasilitator dalam dunia
pendidikan,
berperan untuk membentuk karakter bangsa sekaligus berperan sebagai the agent
change. Dalam konteks ini, guru harus segera melakukan tranformasi yang cepat
dalam budaya mengajar (teaching) kepada pembelajaran (learning) yang diperkuat
denganlatihan (training) tentang konsep dan prinsip pendidikan keterampilansebagai
life skill. Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang dilakukan
oleh guru
mengedepankan pendekatan belajar aktif pemecahan masalah problem based learning
(PBL), yaitu mengenal permasalahan psikologi (kejiwaan), kemampuan keterampilan
(motorik kasar maupun
motorik halus)
sebagai dasar pengembangan soft skill peserta didik. Pelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan pada kurikulum 2013, sebaiknya disusun berdasarkan pada
perkembangan IPTEKS, dan
budaya lokal.
Budaya lokal ini dapat menjadi sistem nilai kerja pada masing-masing daerah
sebagai potensi lokal yang dapat mengangkat derajat bangsa. Dalam konteks
pendidikan kearifan lokal, pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan berbasis budaya
diselenggarakan pada tingkat awal dalam pendidikan formal. Konten pendidikan
Prakarya dan Kewirausahaan dari kearifan lokal berupa pendidikan: (1) tata
nilai dan sumber etika dan moral dalam kearifan lokal, sekaligus sebagai sumber
pendidikan
karakter bangsa, (2) teknologi tepat guna yang masih relevan dikembangkan untuk
menumbuhkan semangat pendidikanketerampilan proses produksi, dan (3) materi
kearifan lokal sebanyak16 butir yaitu a). upacara adat, b).cagar budaya, c).
pariwisata-alam, d.) Prakarya dan Kewirausahaan 3 transportasi tradisional,
e).permainan tradisional, f). prasarana budaya,g). pakaian adat, h). warisan
budaya, i). museum, j). lembaga budaya, k). kesenian, l). desa budaya, m).
kesenian dan kerajinan, n). cerita rakyat, o). dolanan anak, dan p). wayang). Dasar
pembelajaran berbasis budaya ini diharapkan dapat menumbuhkan nilai kearifan
lokal dan nilai ‘jati diri’ sehingga tumbuh semangat kemandirian,
kewirausahaan, dan sekaligus kesediaan melestarikan potensi serta nilai-nilai
kearifan lokal sebagai peluang usaha yang potensial dan dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini didasari oleh kondisi nyata bahwa
pengaruh kuat budaya luar yang negatif masih perlu mendapat perhatian atas pengaruhnya
pada budaya peserta didik.
B. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran
Prakarya dan
Kewirausahaan
1. Tujuan
a. Dilaksanakan
sebagai pendidikan formal namun mengharapkan tujuan akhir mempunyai
keterampilan ekonomis.
b. Menghasilkan
kualitas manusia yang mempunyai wawasan penciptaanberbasis pasar.
c. Memfaslitasi
peserta didik mampu berekspresi kreatif melaluiketerampilan teknik berkarya
ergonomis, teknologi dan ekonomis
d. Melatih
keterampilan mencipta karya berbasis estetis, artistik, ekosistem, dan
teknologis.
e. Melatih
memanfaatkan media dan bahan berkarya seni dan teknologi melalui prinsip
ergonomis, higenis, tepat-cekat-cepat, ekosistemik dan metakognitif.
f. Menghasilkan
karya jadi atau apresiatif yang siap dimanfaatkan dalam kehidupan maupun
bersifat wawasan dan landasan pengembangan apropriatif terhadap teknologi
terbarukan dan teknologi kearifan lokal.
g. Menumbuhkan
jiwa wirausaha melalui melatih dan mengelola penciptaan karya (produksi),
mengemas, dan usaha menjual berdasarkan prinsip ekonomis, ekosistemik, dan
ergonomis. 4 Buku Guru Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
2. Ruang lingkup
Lingkup materi pelajaran Prakarya dan
kewirausahaan di SMA/MA, SMK/MAK disesuaikan dengan potensi sekolah, dan daerah
setempat karena sifat mata pelajaran ini menyesuaikan dengan kondisi dan
potensi yang ada di daerah tersebut.
Penyesuaian ini berangkat dari pemikiran ekonomis,
budaya dan sosiologis. Ekonomis, karena pada tingkat usia remaja sudah harus
dibekali dengan prinsip kewirausahaan agar tidak tertinggal konsep kemandirian
pasca sekolah. Budaya, karena prakarya sebenarnya adalah pengembangan materi
kearifan lokal yang telah dapat diidentifikasi dalam sejarah arkeologis mampu
mengangkat nama Indonesia ke dunia internasional. Sosiologis, karena teknologi
tradisi ternyata mempunyai nilai-nilai kecerdasan kolektif bangsa Indonesia.
Oleh karenanya, Prakarya dan
Kewirausahaan bisa merupakan pilihan alternatif, dengan minimal 2 aspek (stand)
atau bahan ajar yang disediakan. Namun demikian sedapat mungkin dilaksanakan
berdasarkan kebutuhan utama daerah tersebut agar membekali secara keteknikan
maupun wawasan ide yang berasal dari teknologi kearifan lokal. Namun, jika satuan
pendidikan berkeinginan untuk menerapkan 4 (empat) aspek (strand) diperkenankan
selama satuan pendidikan mampu menyediakan jam tambahan.
Dasar teknologi dan estetika lokal ini
mempnyai nilai etnik dan nilai keterjualan, oleh karenanya dikembangkan berdasarkan
sistem teknologi terbarukan sehingga memperoleh efektivitas dan efisiensi.
Secara substansi bidang prakarya dan kewirausahaan mengandung kinerja kerajinan
dan teknologi yang dapat dijadikan sebagai peluang dalam kewirausahaan. Oleh
karenanya, pengembangan strand/aspek pada mata pelajaran Prakarya dan
kewirausahaan meliputi Kerajinan, Rekayasa, Budidaya, dan Pengolahan. Adapun
pengertian prakarya dan kewirausahaan dapat digolongkan ke dalam pengetahuan
(transcienceknowledge), yaitu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, kecakapan
hidup berbasis seni, teknologi, dan ekonomis.
Ruang lingkup strand/aspek kompetensi
yang harus dikuasai oleh peserta didik adalah seperti berikut.
a) Kerajinan
Kerajinan dapat dikaitkan dengan kerja
tangan yang hasilnya merupakan benda untuk memenuhi tuntutan kepuasan
pandangan, estetika, ergonomis,berkaitan dengan simbol budaya, kebutuhan tata
upacara yang berkaitan dengan kepercayaan (theory of magic and relligy), dan benda
fungsional yang dikaitkan dengan nilai pendidikan pada prosedur pembuatannya.
Prosedur pembuatannya dilalui dengan berbagai tahapandan beberapa langkah yang
dilakukan oleh beberapa orang.
Kinerja ini menumbuhkan wawasan, toleransi
sosial serta social corporatenessmemulai pemahaman karya orang lain. Pembuat
pola menggambarkan diPrakarya dan Kewirausahaan 5 atas dikerjakan oleh
perancang gambar dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan warna lokal
(kearifan lokal) merupakan proses berangkai dan membutuhkan kesabaran dan
ketelitian serta penuh toleransi.
b) Rekayasa
Rekayasa yang diartikan usaha
memecahkan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan berpikir rasional dan
kritis sehingga menemukan kerangka kerja yang efektif dan efisien. Kata
‘rekayasa’ merupakan terjemahan bebas dari kata engineering yaitu perancangan
dan rekonstruksi benda atau pun produk untuk memungkinkan penemuan produk baru
yang lebih berperan dan kegunaan. Prinsip rekayasa adalahmendaurulang sistem,
bahan serta ide yang disesuaikan dengan perkembangan zaman (teknologi)
terbarukan. Oleh karenanya rekayasa harus seimbang dan selaras dengan kondisi
dan potensi daerah setempat menuju karya yang mempunyai nilai
tambah/keterjualan yang tinggi.
c) Budidaya
Budidaya berpangkal pada cultivation,
yaitu suatu kerja yang berusaha untuk menambah, menumbuhkan, dan mewujudkan
benda ataupunmakhluk hidup agar lebih besar/tumbuh, dan berkembang biak/bertambah
banyak. Kinerja ini membutuhkan perasaan seolah dirinya pembudidaya dan
berpikir sistematis berdasarkan teknologi dan potensi kearifan lokal. Prinsip
pembinaan rasa dalam kinerja budidaya ini akanmemberikan hidup pada tumbuhan
atau hewan, namun dalam bekerja dibutuhkan sistem yang berjalan rutinitas,
seperti kebiasaan hidup orang:makan, minum dan bergerak. Manfaat
edukatif budidaya ini adalah pembinaan perasaan, pembinaan kemampuan memahami
pertumbuhan dan menyatukan dengan alam (ecosistem) menjadikan anak dan tenaga kerja
yang berpikir sistematis namun manusiawi dan kesabaran. /MTs
d) Pengolahan
Pengolahan artinya membuat, menciptakan
bahan dasar menjadi benda produk jadi, dan mengubah benda mentah menjadi produk
jadi yang mempunyai nilai tambah melalui teknik pengelolaan seperti: mencampur,
mengawetkan, dan memodifikasi agar dapat dimanfaatkan, serta didasari dengan
kinerja pikir teknologis. Pada prinsipnya kerja pengolahan adalah mengubah
benda mentah menjadi produk matang dengan mencampur, memodifikasi bahan
tersebut. Sebagai contoh: membuat makanan atau memasak makanan; kinerja ini
selainmembutuhkan desain secara tepat, juga membutuhkan perasaan
terutama rasa
lidah dan bau-bauan agar sedap. Kerja ini akan melatih rasa, dan kesabaran
maupun berpikiran praktis serta tepat. Kognisi untuk menghafalkan rasa bumbu serta
racikan akan membutuhkan ketelitian dan kesabaran.
mohon maaf pak, karena mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan pada jenjang SMK merupakan penelitian dalam skripsi saya, apakah saya diperkenankan untuk mengetahui sumber dari kebijakan Permendikbud pada mata pelajaran tersebut? (seperti yang Bapak jabarkan di atas). Terimakasih.
ReplyDeleteTerima kasih informasinya sangat bermanfaat, izinkan saya bisa saya jadikan referensi dalam membuat RPP Prakarya SMP Kurikulum RPP Prakarya SMP Kelas 7 Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016
ReplyDelete