Media dan Sarana Pembelajaran | prakaryawirausahaan
September 21, 2015
Add Comment
Pada pembelajaran Prakarya,
diharapkan guru dan peserta didik dapat menggunakan material dan media yang
terdapat di daerah tempat tinggal. Peralatan yang digunakan dapat berupa
material sederhana, namun tidak menutup kemungkinan digunakan alat bantu
modern. Pemanfaatan media pembelajaran juga mendidik siswa untuk membiasakan diri
dengan cara kerja yang memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Guru
maupun peserta didik harus mengetahui prosedur keselamatan sebelum
belajar-mengajar berlangsung.
Prosedur penjelasan yang bersumber dari
pertanyaan apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan dalam memperlakukan sebuah
karya harus disampaikan di awal pembelajaran. Biasanya bahaya atas bahan-bahan
yang dapat merusak lingkungan maupun kesehatan terdiri atas cairan yang berupa
getah (resin), asam (acid), cairan yang disemprotkan (licquers), ampas/kotoran (dirt),
dan bahan pelarut (solven). Bahan-bahan tersebut dikhawatirkan dapat menjadi
racun bagi kesehatan jika pemakaiannya tidak mengikuti petunjuk yang benar.
Bahaya yang biasa muncul pada penggunaan alat disebabkan karena benda tajam,
benda tumpul, alat pemukul, alat pemanas, alat listrik, alat
pendingin, alat penekan, dan lain sebagainya Pembelian material bahan dapat
menggunakan prosedur pembelian seperti dalam pembelian obat.
Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah (1) lihat label kadaluarsa pada produk, atau tanyakan
kepada produsen/penjual material, (2) perhatikan petunjuk pemakaian dan
penyimpanan. Informasi yang disampaikan pada sebuah material bahan biasanya
berkaitan pula dengan penggunaan peralatan untuk keselamatan kerja. Sebaiknya,
guru maupun peserta didik menggunakan peralatan keselamatan yang tepat. Adapun
hal-hal yang menjadi perhatian dan peralatan yang digunakan untuk prosedur
keselamatan disesuaikan dengan kegunaannya, yaitu sebagai berikut,
1. Menghindari penghirupan zat
beracun/berbahaya Dalam melakukan pekerjaan budidaya, sering kali kita
menggunakan zatzat tertentu yang kadang beracun/berbahaya. Maka, gunakan masker
dengan ukuran yang tepat untuk menutup hidung dan mulut.
2. Menghindari keracunan
Cegahlah bahan masuk melalui mulut. Prakarya dan
Kewirausahaan 9
3. Menghindari penyerapan cairan
Manusia tertentu kadang alergi terhadap cairan tertentu
sehingga menimbulkan iritasi pada kulit. Maka, gunakan celemek/baju kerja,
sarung tangan, kacamata, atau pelindung kepala.
4. Menghindari setrum listrik
Tutup kabel listrik dengan isolasi, hindari tangan dari
keadaan basah, gunakan sarung tangan jika ingin memasang/mencabut kontak aliran
listrik.
5. Menghindari bahaya terbakar
Gunakan pelindung wajah/kepala
dan tameng badan, gunakan sarung tangan tebal dan celemek/baju kerja. Untuk
kepentingan semua, sebaiknya di dalam kelas saat mata pelajaran Prakarya
hendaknya selalu disiapkan kotak P3K untuk membantu prosedur kesehatan. Selain
itu, selalu siapkan wadah daur ulang untuk setiap material yang tersisa dan
masih dapat digunakan, serta tong sampah yang cukup untuk membuang semua limbah
proses pembuatan karya.
Dengan demikian, prosedur
keselamatan kerja dan pelestarian lingkungan dapat dikondisikan lebih awal
sehingga segala risiko dapat diminimalkan dengan sebaik-baiknya.
D. Penilaian
Berdasarkan Kurikulum 2013,
kompetensi yang harus dicapai pada tiap akhir jenjang kelas dinamakan
kompetensi inti. Kompetensi inti merupakan anak tangga yang harus ditapak
peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang SMA dan sederajat.
Kompetensi inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui
pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah mata pelajaran yang
relevan.
Rumusan Kompetensi Inti (KI) dari setiap mata pelajaran,
sebagai berikut:
• KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual,
• KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial
• KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan
• KI-4 untuk Kompetensi Inti keterampilan
Urutan tersebut mengacu pada
urutan yang disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri atas kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Hal ini sesuai dengan orientasi
pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang memfasilitasi pengalaman emosi,
intelektual, sik, persepsi, sosial, estetik, artistik, dan kreativitas kepada
peserta didik dengan melakukan aktivitas apresiasi dan kreasi terhadap berbagai
produk keterampilan dan teknologi. Kegiatan ini dimulai dari mengidentikasi
potensi di sekitar peserta didik diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia, mencakup antara lain: jenis, bentuk, fungsi, manfaat, tema,
struktur, sifat, komposisi, bahan baku, bahan pembantu, peralatan, teknik
kelebihan dan keterbatasannya. Selain itu, peserta didik juga melakukan
aktivitas memproduksi berbagai produk benda kerajinan maupun produk teknologi
yang sistematis dengan berbagai cara, misalnya: meniru, memodikasi, mengubah
fungsi produk yang ada menuju produk baru yang lebih bermanfaat. Selain itu,
karakteristik pembelajaran Prakarya dan Kewirausahaan memiliki tujuan melatih
koordinasi otak melalui apresiasi dan keterampilan teknis.
Evaluasi atau penilaian mata pelajaran
lebih kepada penilaian proses, selain penilaian hasil karya agar pendidikan
dapat dimaknai sebagai lifeskill di mana dalam pelaksanaannya terdapat
penerapan pendidikan afektif karakter di sekolah. Penilaian pada mata pelajaran
Prakarya dan Kewirausahaan melalui produk dan proses menggunakan tes yang
disiapkan berdasarkan standar penciptaan atau indikator lapangan (criterion reerence
test) maupun nontes melalui asesmen proses (norm reerence test) sebagai
authentic-asessment
1. Tujuan Penilaian
Tujuan
penilaian adalah untuk mengetahui tingkat wawasan serta produksi dan kreasi
Prakarya dan Kewirausahaan bagi peserta didik telah menguasai kompetensi dasar
tertentu sesuai dengan ompetensi Dasar berdasarkan indicator ketercapaian.
Selain itu, penilaian juga bertujuan:
a. Mengetahui tingkat pencapaian hasil belajar peserta
didik;
b. Mengukur perkembangan kompetensi peserta didik;
mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik;
c. Mengetahui hasil pembelajaran; mengetahui pencapaian
kurikulum;
d. Mendorong peserta didik belajar dan mengembangkan diri;
e. Sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses
pembelajaran
2. Teknik dan
Instrumen Penilaian
Pembelajaran Prakarya dan
Kewirausahaan ini dapat memanfaatkan berbagai bentuk instrumen penilaian yang
disesuaikan dengan metode, strategi pembelajaran dan ketercapaian kompetensi
yang didasarkan pada indikator yang telah ditentukan sebelumnya.
Untuk mengumpulkan informasi tentang
kemajuan peserta didik, dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan
dengan proses maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada
prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap
pencapaian kompetensi. Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator
pencapaian hasil belajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun
psikomotor. Pada mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, beberapa teknik
penilaian yang dapat digunakan adalah
A. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan
penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam
melakukan sesuatu. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal
berikut. (1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik
untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.(2) Kelengkapan dan ketepatan
aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.(3) Kemampuan-kemampuan khusus
yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas. (4) Upayakan kemampuan
yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati.(5)
Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan pengamatan. Penilaian
unjuk kerja dapat menggunakan daftar cek dan skala penilaian.
(a) Daftar Cek, Daftar cek
dipilih jika unjuk kerja yang dinilai relatif sederhana sehingga kinerja
peserta didik representatif untuk diklasikasikan menjadi dua kategorikan saja,
ya atau tidak.
(b) Skala Penilaian, Adakalanya
kinerja peserta didik cukup kompleks sehingga sulit atau merasa tidak adil
kalau hanya diklasikasikan menjadi dua kategori, ya atau tidak, memenuhi atau
tidak memenuhi. Oleh karena itu, dapat dipilih skala penilaian lebih dari dua
kategori, misalnya 1, 2, dan 3. Namun, setiap kategori harus dirumuskan
deskriptornya sehingga penilai mengetahui criteria secara akurat kapan mendapat
skor 1, 2, atau 3. Daftar kategori beserta deskriptor kriterianya itu disebut
rubrik.
Contoh 1. Teknik Penilaian Tugas Eksperimen/Percobaan
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Contoh 2. Teknik Penilaian Proyek
Mata Pelajaran : Prakarya dan Kewirausahaan
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
Guru Pembimbing :
Nama :
NIS :
Kelas :
No
|
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1
|
Persiapan bahan dan alat kerja
|
|||
2
|
Eksperimen/percobaan
|
|||
3
|
Hasil kerjs
|
|||
Total scor
|
Rubrik:
Aspek yang dinilai
|
Penilaian
|
||
1
|
2
|
3
|
|
Persiapan bahan dan alat
|
Bahan dan alat yang disiapkan tidak betul
|
Bahan dan alat yang disiapkan betul tapi kurang lengkap
|
Bahan dan alat yang disiapkan betul dan lengkap
|
Eksperimen/percobaan
|
Eksperimen tidak dilakukan dengan benar
|
Eksperimen tidak dilakukan dengan benar tetapi kurang
produktif/kurang rapi
|
Eksperimen dilakukan dengan benar,produktif dan rapi
|
Hasil kerja
|
Hasil sedikit dan tidak rapi
|
Hasil kerja banyak tapi tidak rapi Hasil kerja sedikit tapi rapi
|
Hasil kerja banyak dan rapi
|
Contoh Teknik penilaian
proyek
Mata pelajaran :
Prakarya dan kewirausahaan
Nama proyek :
Alokasi waktu :
Guru pembimbing :
Nama :
Nis :
Kelas :
No
|
Aspek
yang dinilai
|
Penilaian
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Perncanaan;
a.keterlibatan dalam persiapan
b.Keaktifan dalam persiapan
|
|||||
2
|
Pelaksanaan;
a.keakuratan data/informasi
b.Banyaknya jumlah data
c. a nalisa data
|
|||||
3
|
Laporan proyek;
a.Kerapian poster presentasi
b.penguasaan materi presentasi
|
|||||
Total skor
|
B. Penilaian Sikap
Teknik Penilaian Sikap
Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara atau
teknik. Teknik penilaian sikap antara lain: observasi perilaku, pertanyaan
langsung, dan laporan pribadi.
Teknik-teknik penilaian secara ringkas dapat diuraikan
sebagai berikut,
1. Observasi perilaku
Perilaku seseorang pada umumnya
menunjukkan kecenderungan seseorang dalam sesuatu hal. Guru dapat melakukan
observasi terhadap peserta didiknya. Hasil observasi dapat dijadikan sebagai
umpan balik dalam pembinaan. Observasi perilaku di sekolah dapat dilakukan
dengan menggunakan buku catatan khusus tentang kejadian-kejadian berkaitan
dengan peserta didik selama di sekolah.
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3 4 5
1).PERENCANAAN :
a. Keterlibatan dalam persiapan
b. Keaktifan dalam persiapan
2). PELAKSANAAN :
a. Keakuratan data/informasi
b. Banyaknya jumlah data
c. Analisis data
d. Penyusunan kesimpulan
3). LAPORAN PROYEK
:
a. Kerapian poster presentasi
b. Penguasaan materi presentasi
TOTAL SKOR
2. Pertanyaan
langsung
Guru juga dapat menanyakan secara langsung tentang sikap
peserta didik berkaitan dengan sesuatu hal. Misalnya, bagaimana tanggapan
peserta didik tentang kebijakan pemerintah tentang Standar Nasional Indonesia
SNI).
Berdasarkan jawaban dan reaksi lain
yang tampil dalam memberi jawaban dapat dipahami sikap peserta didik itu terhadap
objek sikap. Dalam penilaian sikap peserta didik di sekolah, guru juga dapat
menggunakan teknik ini dalam menilai sikap dan membina peserta didik.
3. Laporan pribadi
Teknik ini meminta peserta didik
membuat ulasan yang berisi pandangan atau tanggapannya tentang suatu masalah,
keadaan, atau hal yang menjadi objek sikap. Dari ulasan yang dibuat peserta
didik dapat dibaca dan dipahami kecenderungan sikap yang dimilikinya.
Contoh Lembar
Penilaian Sikap
NO
|
Sikap dan
Nama
|
Keterbukaan |
Keterbukaan |
Keterbukaan |
Keterbukaan |
Keterbukaan |
Keterbukaan |
Keterbukaan |
Keterbukaan
|
Keterbukaan
|
Keterbukaan
|
Keterbukaan
|
Keterbukaan
|
|
Keterangan:
Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d. 5.
1 = sangat kurang;
2 = kurang konsisten;
3 = mulai konsisten;
4 = konsisten; dan
5 = selalu konsisten
Prakarya dan Kewirausahaan 15
C. Penilaian Produk, Teknik Penilaian produk biasanya menggunakan
cara holistik atau analitik.
1. Cara holistik,
yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap
penilaian akhir.
2. Cara analitik,
yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua
kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
Bentuk penilaiannya dapat digunakan
skala penilaian dengan tabel serupa dengan penilaian unjuk kerja, namun dengan
kriteria penilaian yang berbeda. Sebuah produk penilaian pada dasarnya kualitas
produk. Untuk produk kerajinan dan rekayasa, kebaruan ide, originalitas
(asli/tidak meniru) atau keunikan produk menjadi salah satu kriteria penting,
sedangkan pada produk hasil budidaya dan pengolahan, konsistensi hasil produksi
merupakan kriteria terpenting.
D. Penilaian Konsep
Diri
Penilaian diri adalah suatu
teknik penilaian di mana peserta didik diminta untukmenilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi
kognitif, afektif dan psikomotor. Penilaian kompetensi kognitif di kelas, misalnya:
peserta didik diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan
berpikirnya sebagai hasil belajar dari suatu kompetensi dasar tertentu.
Contoh Format Penilaian Konsep Diri Peserta Didik (dalam
konteks Kewirausahaan)
NO
|
Pertanyaan
|
Alternatif
|
|
Ya
|
tidak
|
||
1
|
Saya berusaha meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Tuhan YME agar mendapat
ridho-Nya dalam belajar.
|
||
2
|
Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh
|
||
3
|
Saya optimis bisa meraih prestasi.
|
||
4
|
Saya bekerja keras untuk sukses
|
||
5
|
Saya berani
mengambil risiko.
|
||
6
|
Saya berpikiran
terbuka dan kreatif.
|
||
7
|
Saya berusaha mencari peluang
|
||
8
|
Saya berusaha
mematuhi segala peraturan yang
berlaku.
|
||
9
|
Saya selalu jujur dan menjaga kepercayaan
|
||
10
|
Saya berperan aktif
dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat
|
||
Jumlah skor
|
16 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK
Inventori digunakan untuk menilai konsep diri peserta didik
dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri peserta didik. Rentangan nilai yang digunakan antara 1 dan
2. Jika jawaban YA, skor 2, dan jika jawaban TIDAK, skor 1. Kriteria
penilaiannya adalah jika rentang nilai antara 0–5 dikategorikan tidak positif;
6–10, kurang positif; 11– 5 positif dan 16–20 sangat positif.
0 Response to "Media dan Sarana Pembelajaran | prakaryawirausahaan"
Post a Comment