Produk Kerajinan Textil dan Alat Komunikasi


 Produk Kerajinan Tekstil dan Alat Komunikasi|Era imformasi dan globalisasi telah merambah keseluruh penjuru dunia yang tidak boleh tidak harus dijawab dengan serius. Kapan tidak dijawab maka secara pasti kita akan tersingkir dan bahkan akan tersungkur. Salah satu cara untuk menjawab adalah melalui upaya pembinaan kearah peningkatan kualitas manusia Indonesia.
       Tidaklah mengherankan kalau setiap tempat strategis baik dari segi pendirian usaha, mauun tempat tinggal terkadang penduduk asli tersingkir jauh kelereng gunung dan tebing yang setiap saat tergilas oleh bencana longsor dimusim hujan. Kenapa mereka tersingkir ? karena mereka semua terbelakang dari segi kualitas sehingga tidak mampu bersaing dengan perkembangan zaman.  Karenanya peningkatan kualitas diberbagai segi terutama yang paling mendesak dari sekian banyak kerajinan adalah peningkatan keterampilan mengenai kerajinan textile dan alat komunikasi.    
      Pembuatan produk kerajinan tekstil beserta kemasannya. Produk yang dihasilkan harus memiliki nilai keunikan dan kebaruan. Material yang digunakan sedapat mungkin yang mudah didapat di daerah dan lingkungan sekitar. Proses produksi dilakukan oleh siswa anggota kelompok. Alat produksi yang digunakan adalah yang mudah didapat di daerah dan lingkungan sekitar. Pembuatan produk melalui cara perancangan yang tepat untuk menghasilkan ide produk yang unik dan baru.
        Produk akhir dikemas dengan baik dan sesuai dengan fungsi kemasan. Produk kerajinan yang dibuat hendaknya mempertimbangkan peluang wirausaha. Hasil akhir dari proyek ini adalah berupa produk kerajinan tekstil, kemasan dan pengemasannya serta laporan portofolio yang menjelaskan konsep produk, proses hingga produk akhir yang dihasilkan. Pada akhir semester, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil karyanya di hadapan kelas atau di seko-lah. Karya juga dapat dipresentasikan dalam bentuk pameran di sekolah agar dapat diapresiasi oleh para siswa dan guru di sekolah.
Rekayasa atau dalam bahasa Inggrisnya kita kenal dengan engineering. Engineering atau rekayasa adalah aplikasi ilmu pengetahuan (science) untuk menjawab persoalan praktis dalam kehidupan manusia termasuk di dalamnya kebutuhan komersial atau Industri.
Prakarya rekayasa akan mengajak kita untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan (science) menjadi produk-produk rekayasa sederhana yang dapat digunakan untuk membantu dalam kehidupan manusia sehari-hari. Produk rekayasa digunakan oleh manusia. Oleh sebab itu, produk rekayasa harus aman, nyaman, mudah serta menyenangkan untuk digunakan. Agar menyenangkan untuk dipakai, produk rekayasa harus memiliki estetika (keindahan) yang baik, serupa dengan seni (art). Produk rekayasa juga dapat menjadi produk komersial yang dapat dierjual belikan. Pemahaman tentang pasar dan manajemen bisnis menjadi bagian yang dapat mempengaruhi karya produk rekayasa yang dibuat.
Ilmu rekayasa adalah tempat bercampurnya berbagai pengetahuan untuk diaplikasikan menjadi produk yang membantu kehidupan manusia. Manajemen & bisnis Produk karya rekayasa Ilmu rekayasa. Sumber: Dokumen Kemdikbud
       Rekayasa Alat Komunikasi Sederhana Mengenal Alat Komunikasi Material, Komponen, dan Sumber Arus Proses dan Alat Produksi Alat Komunikasi. Membuat Produk Alat Komunikasi Sederhana dengan Sumber Arus DC Wirausaha di Bidang Alat Komunikasi Pengemasan dan Perawatan Alat Komunikasi serta Cara Merancang Alat Komunikasi
 Mengenal Alat Komunikasi
1. Alat Komunikasi Tradisional dan Modern
Ilmu rekayasa adalah ilmu yang melibatkan banyak disiplin ilmu lainnya atau disebut juga multi-disiplin. Produk rekayasa alat komunikasi tidak terlepas dari
 Rekayasa dan Wirausaha Alat Komunikasi Sederhana
         perkembangan pola komunikasi, penemuan di bidang elektronika, perkembangan ilmu desain visual dan kewirausahaan.
Komunikasi| adalah kegiatan yang dilakukan manusia sepanjang hidupnya. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi langsung adalah komunikasi yang dilakukan antar manusia tanpa perantara media atau orang lain, dan tidak dibatasi oleh jarak. Komunikasi langsung terjadi saat guru menjelaskan materi pelajaran kepada siswa atau saat kita berdiskusi dengan teman-teman di kelas. Sedangkan komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara orang lain atau melalui media. Pada masa lalu komunikasi tidak langsung sudah ada namun masih sangat terbatas medianya. Salah satu contohnya adalah menggunakan media tradisional isyarat asap seperti yang digunakan bangsa Yunani (522 –486 SM) dan Suku Indian Amerika Utara. Komunikasi tidak langsung yang saat ini
kita lakukan misalnya dengan mengirimkan sms (short message) atau email kepada teman kita. Komunikasi tidak langsung juga terjadi saat kita menonton televisi atau mendengarkan radio.
Pada masa pemikir Sebelum Masehi, Aristoteles (384-366 SM) menjelaskan model komunikasi secara sederhana dengan adanya pembicara (speaker), pesan yang dikatakan (speech), dalam konteks tertentu (occasion), adanya pendengar dan akibat dari perpindahan pesan tersebut.
Speech Audience E­ect Speaker Occasion MODEL K OMUNIKASI ARISTOTELES
        Pada abad ke 20, seiring dengan perkembangan teknologi, Harold Dwight Lasswell, ahli komunikasi, menekankan pentingnya medium atau media dalam model komunikasi. Menurut Lasswell, unsur-unsur komunikasi terdiri atas komunikator, pesan, media, penerima dan akibat.
       Media komunikasi dapat dipahami juga sebagai alat komunikasi. Alat komu-nikasi modern berkembang pesat sejalan dengan perkembangan teknologi elektronik.Teknologi elektronik berkembang pada abad ke-20, diawali dengan penemuan Efek Edison oleh Thomas Alva Edison pada tahun 1883. Penemuan tersebut berkembang menjadi penemuan-penemuan berikutnya, telegraf tanpa kabel pada tahun 1896, komunikasi radio jarak jauh pada tahun 1901, radio penerima jarak jauh pada tahun 1918, dan televisi pada tahun 1927. Pada tahun 1966, mesin fax yang memanfaatkan sambungan telepon dipasarkan. Pada tahun 1990-an, alat komunikasi pager (radio panggil) mulai populer digunakan di Indonesia dan kemudian menurun popularitasnya seiring dengan munculnya layanan teks sms (short messages) pada pesawat telepon.
       Saat ini kita mengenal alat komunikasi modern seperti telepon dan telepon genggam atau handphone (HP), televisi, radio, serta personal computer (PC), laptop, dan computer tablet yang tersambung dengan jaringan internet, selain koran dan majalah yang juga merupakan alat komunikasi.
WHO COMMUNICATOR SAYS WHAT MESSAGE IN WHICH CHANNEL MEDIUM TO WHOM MESSAGE WITH WHAT EFFECT MESSAGE MODEL K OMUNIK ASI LASSWELL
      
tahun 1990-an, alat komunikasi pager (radio panggil) mulai populer digu-nakan di Indonesia dan kemudian menurun popularitasnya seiring dengan munculnya layanan teks sms (short messages) pada pesawat telepon. Saat ini kita mengenal alat komunikasi modern seperti telepon dan telepon genggam atau handphone (HP), televisi, radio, serta personal computer (PC), laptop, dan computer tablet yang tersambung dengan jaringan internet, selain koran dan majalah yang juga merupakan alat komunikasi.
WHO COMMUNICATOR SAYS WHAT MESSAGE IN WHICH CHANNEL MEDIUM TO WHOM MESSAGE WITH WHAT EFFECT MESSAGE MODEL K OMUNIK ASI LASSWELL
     Membuat Timeline Perkembangan Alat Komunikasi Perkembangan media atau alat komunikasi terbagi atas beberapa periode waktu, dimulai dari penggunaan media tradisional hingga media modern yang saat ini digunakan. Perkembangan media atau alat komunikasi di Barat dan Timur juga memiliki perbedaan.
      
2. Perkembangan Alat Komunikasi
       Alat komunikasi dapat dibedakan sebagai alat komunikasi tradisional dan alat komunikasi modern. Alat komunikasi tradisional pada umumnya menggunakan teknik sederhana dan manual, serta memiliki jarak yang terbatas (sebatas kemampuan pancaindra). Alat komunikasi modern memanfaatkan teknologi baru di antaranya teknologi elektronik yang memungkinkan terjadinya telekomunikasi atau komunikasi jarak jauh. Pemanfaatan teknologi elektronika juga memungkinkan alat komunikasi tidak digunakan di satu tempat, melainkan berpindah atau mobile. Alat komunikasi mobile, memanfaatkan sumber arus DC, sedangkan alat komunikasi yang statis seperti televisi pada umumnya menggunakan sumber arus AC.
      Alat komunikasi, bila dibedakan dari sumber arus yang digunakannya, dapat dibedakan menjadi alat komunikasi yang menggunakan arus AC dan alat komunikasi yang menggunakan arus DC. Peralatan komunikasi yang memanfaatkan gelombang radio di antaranya: (1) pemancar radio,(2) pesawat radio, (3)radio panggil (pager), (4)radio walkie talkie (two-way radio transciever), pada umumnya mobile atau dapat digunakan secara berpindah.
       Oleh karena itu, pesawat radio, radio panggil, dan radio walkie talkie, memanfaatkan arus DC sebagai sumber listrik. Pada alat-alat komunikasi ini menggunakan baterai. Gelombang radio adalah transmisi/pengiriman sinyal tanpa kabel yang disebabkan oleh radiasi elektomagnetik dengan frekuensi antara 30 kHz sampai 300 GHz. Sumber: Dokumen Kemdikbud.
3. Alat komunikasi dapat dibedakan sebagai alat komunikasi tradisional dan alat komunikasi modern.
Alat komunikasi tradisional pada umumnya meng-gunakan teknik sederhana dan manual, serta memiliki jarak yang terbatas (sebatas kemampuan pancaindra). Alat komunikasi modern memanfaatkan teknologi baru di antaranya teknologi elektronik yang memungkinkan terjadinya telekomunikasi atau komunikasi jarak jauh. Pemanfaatan teknologi elektronika juga memungkinkan alat komunikasi tidak digunakan di satu tempat, melainkan berpindah atau mobile. Alat komunikasi mobile, memanfaatkan sumber arus DC, sedangkan alat komunikasi yang statis seperti televisi pada umumnya menggunakan sumber arus AC. Alat komunikasi, bila dibedakan dari sumber arus yang digunakannya, dapat dibedakan menjadi alat komunikasi yang menggunakan arus AC dan alat komunikasi yang menggunakan arus DC. Peralatan komunikasi yang memanfaatkan gelombang radio di antaranya: (1)pemancar radio,(2) pesawat radio,(3) radio panggil (pager), (4) radio walkie talkie (two-way radio transciever), pada umumnya mobile atau dapat digunakan secara berpindah.
         Oleh karena itu, pesawat radio, radio panggil, dan radio walkie talkie, memanfaatkan arus DC sebagai sumber listrik. Pada alat-alat komunikasi ini menggunakan baterai. Gelombang radio adalah transmisi/pengiriman sinyal tanpa kabel yang disebabkan oleh radiasi elektomagnetik dengan frekuensi antara 30 kHz sampai 300 GHz. Sumber: Dokumen Kemdikbud
4. Faktor Fungsi, Kenyamanan dan Estetik Alat Komunikasi
Alat komunikasi saat ini kita kenal dengan sebutan gadget (baca: gejet). Gadget, meskipun arti sebenarnya adalah alat yang sangat berguna untuk  fungsi tertentu, tidak hanya harus berfungsi secara teknis melainkan juga mempertimbangkan faktor kenyamanan dan keamanan pakai (ergonomis), dan keindahan (estetis). Sebuah produk komunikasi harus dapat berfungsi sebagai
alat komunikasi, nyaman digunakan, dan memiliki nilai estetis. Sistem (misalnya jaringan radio) dan komponen elektronik yang ada di dalam alat komunikasi menyebabkan alat komunikasi dapat berfungsi dengan baik.
       Desain casing yang bersentuhan langsung dengan pengguna harus memberikan kenyamanan dalam penggunaan serta memiliki nilai estetis agar pengguna merasa senang menggunakannya. Kenyamanan dan keindahan dipengaruhi oleh bentuk produk, material yang digunakan, tekstur, dan warna. Bentuk produk dan material yang digunakan untuk membuat casing harus mempertimbangkan sistem dan komponen elektronik yang terdapat di dalamnya.
        Perancangan sebuah produk seperti alat komunikasi, melibatkan keilmuan desain produk dan studi tentang dinamika elektron yang mempelajari ketenagaan listrik (power), kendali (control), komunikasi, keilmuan teknologi informasi (information technology)
      Perancangan sebuah produk seperti alat komunikasi, melibatkan keilmuan desain produk dan studi tentang dinamika elektron yang mempelajari ketenagaan listrik (power), kendali (control), komunikasi, keilmuan teknologi informasi (information technology) Sumber: Dokumen Kemdikbud
         Selubung atau casing dapat didesain sesuai dengan konsep desain dan estetika yang ingin ditampilkan. Konsep dan estetika disesuaikan dengan calon pembeli atau pengguna produk tersebut. Bila produk ini ditujukan untuk perempuan muda, desain selubung disesuaikan dengan selera perempuan muda, misalnya bentuknya tanpa sudut tajam dan cenderung membulat atau bergaris lengkung. Warna yang dipilih cenderung menggunakan warna yang lembut atau kemerahan, dan dapat pula ditambah dengan elemen gra­s bergambar bunga. Desain semacam itu dapat disebut dengan konsep desain feminin.
         Selain konsep desain feminin, terdapat pula konsep desain maskulin, eco design yang mengedepankan ide penghargaan terhadap lingkungan hidup, futuristik yang menggambarkan masa depan, retro yang mengenang masa lalu, konsep modern, dan beragam konsep lainnya.
        Selubung atau casing dapat didesain sesuai dengan konsep desain dan estetika yang ingin ditampilkan. Konsep dan estetika disesuaikan dengan calon pembeli atau pengguna produk tersebut. Bila produk ini ditujukan untuk perempuan muda, desain selubung disesuaikan dengan selera perempuan muda, misalnya bentuknya tanpa sudut tajam dan cenderung membulat atau bergaris lengkung.
        Dengan demikian warna yang dipilih cenderung menggunakan warna yang lembut atau kemerahan, dan dapat pula ditambah dengan elemen gra­s bergambar bunga. Desain semacam itu dapat disebut dengan konsep desain feminin. Selain konsep desain feminin, terdapat pula konsep desain maskulin, eco design yang mengedepankan ide penghargaan terhadap lingkungan hidup, futuristik yang menggambarkan masa depan, retro yang mengenang masa lalu, konsep modern, dan beragam konsep lainnya. 
      Menyimak uraian tersebut penulis berkesimpulan bahwa kerajinan textil dan alat komunikasi merupakan suatu keharusan untuk dipelajari dan dikembangkan secara terus menerus dengan tidak melupakan nilai jual agar motivasi kreatifitas dan inovasi produksi senantiasa berkembang secara berkesinambungan. 


0 Response to "Produk Kerajinan Textil dan Alat Komunikasi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel